gar tetap subur, berdaun dan berbunga indah, tanaman dalam pot perlu perawatan khusus.
Tanaman dalam pot sangat bisa
mempercantik halaman rumah Anda. Pilihan tanamannya pun beragam, bisa
tanaman berbunga, berdaun, atau buah-buahan. Semuanya bisa memberi cita
rasa sejuk dan indah.
Perawatan tanaman dalam pot berbeda
dengan tanaman di lahan terbuka. Karena ruang tanaman terbatas hanya
seluas ukuran pot yang dipakai, tanaman dalam pot membutuhkan perawatan
khusus.
Bagaimana kiat perawatannya, berikut penjelasan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Ir Agung Yuswanto.
Bagaimana kiat perawatannya, berikut penjelasan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Ir Agung Yuswanto.
Merawat Tanaman Hias dalam Pot
Media tanam
Kebanyakan cara orang menanam tanaman di dalam pot sama dengan di halaman terbuka (tanpa pot). Mereka memasukkan tanah ke dalam pot, lalu menaruh bibit tanaman, dan menguruk kembali dengan tanah. “Cara ini tidak benar,” kata Ir Agung Yuswanto.
Kebanyakan cara orang menanam tanaman di dalam pot sama dengan di halaman terbuka (tanpa pot). Mereka memasukkan tanah ke dalam pot, lalu menaruh bibit tanaman, dan menguruk kembali dengan tanah. “Cara ini tidak benar,” kata Ir Agung Yuswanto.
Tanaman membutuhkan sistem aliran udara
yang baik di dalam tanah. Jika media tanam yang digunakan hanya tanah,
lama kelamaan tanah menjadi padat. Akibatnya, tidak ada aliran udara di
dalam tanah. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, media
tanam jangan seluruhnya berupa tanah. Campur dengan media lain, seperti
kokopit, sekam, pupuk kandang, atau kompos.
“Pilihan campuran media tanam,” lanjut
pemilik Puri Gajah Nursery ini, “tergantung pada jenis tanamannya. Untuk
tanaman pakis, dan anthurium, campuran yang digunakan biasanya
kokopit.”
Sebelum memasukkan media tanam ke dalam
pot, bagian paling bawah harus dilapisi dengan styrofoam. Kalau tanpa
styrofoam air tidak akan dapat mengalir dengan baik. Air akan tergenang.
Akibatnya, tanah menjadi padat.
Hal itu akan berpengaruh terhadap
pertumbungan tanaman. Daun akan menjadi kuning, keriting, atau layu.
Sebaliknya, jika dialasi styrofoam, air akan mengalir dengan baik,
tanaman pun akan tumbuh dengan subur.
Pertumbuhan
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Jika itu terjadi, pot dan media tanam
harus segera diganti. Misalnya, tanaman anthurium. Ketika masih bibit
ditanam di pot kecil. Beberapa bulan kemudian pertumbuhan tanaman
tersebut semakin besar, sehingga harus memindahkannya ke pot besar serta
menambah lagi media tanamnya.
Lain masalahnya, jika pemilik tanaman
sengaja akan membonsai tanaman tersebut. Kalau tanaman pot ingin tetap
kecil hambat saja pertumbuhannya dengan cara rajin memotong batang, dan
tidak perlu mengganti pot, dan media tanam. Pertumbuhannya akan makin
lambat, dan tetap kerdil.
Perlu Cahaya Matahari
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Tanaman yang perlu cahaya harus rajin
dikeluarkan dari keteduhan, untuk mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan
tanaman yang ditaruh di tempat teduh sesekali perlu juga mendapat
cahaya matahari.
Paling tidak, lima hari sekali jenis
‘tanaman teduh’ tersebut harus mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan
dibutuhkan berkaitan erat dengan proses fotosintesis.
Untuk tanaman berbunga, dan tambulapot
(tanaman buah dalam pot), Agung memastikan 100 persen harus terkena
cahaya matahari. Kalau kurang pencahayaan, pertumbuhan daunnya akan
bagus, tapi tumbuhan itu tidak akan berbunga. Kalau tambulapot, akan
sulit berbuah.
Menyemir Daun Tanaman
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. “Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir,” tutur Agung Yuswanto.
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. “Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir,” tutur Agung Yuswanto.
Jika rutin disemir (dibersihkan)
permukaan daun akan menjadi bersih, mengkilat, dan sehat. ”Daun-daun
akan semakin eksotik. Pori-pori di permukaan daun pun bersih sehingga
proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Daun-daun semakin subur,
dan tumbuhnya sehat,” paparnya.
Menurut Agung, ada cairan khusus untuk
menyemir dedaunan. Bisa juga menggunakan susu kemasan yang banyak dijual
di supermarket. Caranya, susu tersebut ditaruh di lap, lalu dengan
lembut diusapkan ke setiap lembar daun.
Penyemprotan Berkala
Tanaman dalam pot harus disemprot secara berkala, tapi jangan terlalu sering. Di musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terhadap bibit penyakit, dan jamur. Karena itu, harus dilakukan penyemprotan.
Tanaman dalam pot harus disemprot secara berkala, tapi jangan terlalu sering. Di musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terhadap bibit penyakit, dan jamur. Karena itu, harus dilakukan penyemprotan.
Selain penyemprotan, tanaman berbunga harus rutin diberi pupuk NPK. Pemberian pupuk dilakukan sebulan sekali.
Hama
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Tapi, jika serangga tak terlihat, namun
pertumbuhan daun tidak baik (jelek), menurut Agung, yang harus dicurigai
adalah bagian akar tanaman. “Berarti ada gangguan di sistem akar,
sehingga suplei makanan tidak sampai ke ujung daun. Akibatnya, ujung
daun mengering, menguning, bagian cabang tumbuhan bisa mati,” katanya.
Solusinya, pot tanaman harus dibongkar.
Selanjutnya, perhatikan bagian akar tanaman, karena sering menjadi
sarang semut, atau hama. Semprot dulu dengan insektisida, lalu bersihkan
agar tumbuhan bisa ditanam kembali. Jika tumbuhan sudah bersih dari
hama, lebih baik mengganti pot dan media tanamnya dengan yang baru.
sumber : http://ans-tanaman.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar